Pasalnya, Stadion Segiri saat ini hanya memiliki kapasitas penerangan sebesar 400 lux, tidak mencapai batas minimum standard operasional stadional LIB yang yakni penerangan berkapasitas 800 lux.
"Samarinda lampunya tidak sampai 800 lux dan itu per 21 Juli sudah standard wajib dari liga untuk seluruh klub. Kenapa memilih di Balikpapan? Karena lampunya memenuhi standar," kata Head Club Licence Borneo FC, Reza Katamsi, di Samarinda.
Borneo akan mulai menempati Batakan sebagai kandang untuk laga lanjutan Liga 1 pekan ke-19 menjamu Mitra Kukar pada Senin (6/8).
Baca juga: Borneo akan rekrut empat pemain baru
Baca juga: Borneo datangkan dua pemain Persib
Stadion Batakan yang merupakan markas Persiba Balikpapan diketahui memperoleh suplai listrik berkapasitas 4,3 megawatt dari PLN.
Dari segi penerangan, stadion itu memakai lampu LED di dua sisi tribun, yang masing-masing sisi dipasangi 135 buah lampu LED atau secara keseluruhan 270 buah lampu dengan kapasitas pencahayaan sebesar 2.300 lux.
"Hari ini ada tim panpel yang berangkat ke Balikpapan untuk survey ke stadion dan malam ini baru mau dirapatkan hasil kunjungan ke Balikpapan tadi," ujar Reza.
Pihaknya juga belum bisa menjelaskan terkait pengaruhnya ke harga tiket pertandingan.
"Soal harga tiket belum ada rilis resmi, mungkin usai rapat malam ini baru ada kabar," tegas Reza.
Baca juga: Borneo FC tundukkan PS Tira 4-3
Baca juga: Borneo libas Perserui 5-1
Pewarta: Arumanto
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Dilarang tampil di Segiri, Borneo "ngungsi" ke Balikpapan"
Posting Komentar