
"Berdasarkan hasil pendataan sementara diketahui 316 bangunan rumah rusak akibat gempa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu.
Dia menyebutkan, dari total 316 rumah rusak, 62 unit diantaranya berlokasi di Desa Kertosari.
"Sementara 217 lainnya di Desa Kasinoman, dan 37 unit di Desa Plorengan," katanya.
Gempa, tambah dia, juga merusak sejumlah fasilitas umum, yaitu tiga unit masjid, satu unit mushala, dan satu gedung sekolah yakni SMPN 2 Kalibening.
"Berdasarkan data sementara diketahui bahwa ada dua orang meninggal dunia akibat gempa yakni Asep (13) dan Kasri (80), keduanya berasal dari Desa Kasinoman," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, jumlah pengungsi sekitar 526 KK yang tersebar di beberapa titik pengungsian yaitu Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan, dan Desa Sidakangen.
"BPBD telah membuka posko darurat bencana gempa bumi Kecamatan Kalibening selama tujuh hari ke depan," katanya.
BPBD, tambah dia, juga telah melakukan evakuasi warga korban bencana ke titik aman atau titik pengungsian.
"Pos Pengungsian juga telah dibuka di empat desa yang di bagi beberapa titik di masing-masing desa," katanya.
Sementara itu, berdasarkan analisis BMKG, diketahui bahwa sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 4,4 SR.
Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman empat kilometer pada jarak 52 kilometer Utara Kebumen.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.
Awalnya dilaporkan gempa kekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 10 kilometer namun direvisi 4,4 SR kedalaman empat kilometer.
Baca juga: Pemkab Bajarnegera tetapkan tujuh hari tanggap darurat terkait gempa
Baca juga: Bupati Banjarnegara: dua orang meninggal dunia akibat gempa
Baca juga: Pascagempa landa Banjarnegara, masyarakat diminta tidak panik
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Akibat gempa Banjarnegara, 316 rumah rusak"
Posting Komentar