"Pukul 16.00 WIB sore ini, terpantau satelit ada dua titik panas di Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria, di Aceh Besar, Selasa.
Kedua titik panas tersebut, lanjutnya, terkonsentrasi pada satu kabupaten di Aceh, atau lebih tepatnya berada di lintas Timur di Pulau Sumatera.
Yakni di Aceh Timur yang tersebar pada kecamatan dengan masing-masing satu titik panas, seperti Birem Bayeun, dan Serba Jadi.
Pantauan sensor modis menggunakan kedua satelit yakni Terra dan Aqua menyebut, titik panas di Kecamatan Birem Bayeun memiliki tingkat kepercayaan 65 persen.
Sedangkan di Kecamatan Serba Jadi miliki tingkat kepercayaan atas atas kebakaran hutan dan lahan menunjukkan sebesar 53 persen.
"Dari persentase tingkat kepercayaan kedua titik panas ini, angkanya hampir mendekati patut diduga sebagi titik api yakni 71 hingga 89 persen," katanya.
"Sebab untuk Aceh wilayah Timur, pekan ini sangat sedikit sekali curah hujan. Sangat rawan bagi kebakaran hutan dan lahan, terutama gambut kering," tegas Zakaria.
Baca juga: Satu titik panas muncul di Aceh Tengah
Baca juga: Empat provinsi siaga darurat kebakaran hutan-lahan
Baca juga: BMKG deteksi lima titik panas di Riau
Pemerintah Aceh tahun 2017 memiliki rencana membentuk tim brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk mencegah terjadi kebakaran terutama di lahan bergambut.
Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, pemerintah akan menetapkan formulasi tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebagaimana yang diarahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Jadi yang penting sekali adalah pencegahan. Sulit sekali dipadamkan kalau api itu besar, dan aspek pencegahan lebih efektif," ujar Nova pula.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "BMKG deteksi dua "hotspot" di Aceh"
Posting Komentar