"Dari jumlah tersebut 37 berhasil diselamatkan dan enam wisatawan meninggal dunia," kata Ketua Harian Balawista Sukabumi, Yanyan Nuryanto di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, tingginya angka kecelakaan laut sepanjang libur lebaran tersebut disebabkan beberapa faktor seperti membludaknya jumlah wisatawan yang tidak seimbang dengan petugas, tidak taatnya wisatawan terhadap aturan dan ada juga yang nekat berenang hingga ke tengah.
Mayoritas wisatawan yang tenggelam di sepanjang garis pantai Kabupaten Sukabumi mulai dari Pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap hingga Pantai Cibangban, Kecamatan Cisolok merupakan wisatawan dari luar Sukabumi.
Kejadian kecelakaan laut tersebut mayoritas berusia anak dan remaja. Petugas dan relawan yang melakukan penjagaan cukup kewalahan dengan membludaknya wisatawan.
Baca juga: Jasad wisatawan Bogor yang tenggelam di laut Sukabumi ditemukan tim SAR
Bahkan imbauan baik melalui papan pengumuman, bendera rambu, spanduk hingga pengeras suara jarang diindahkan oleh wisatawan. Sehingga petugas penjaga pantau harus ekstra aktif dalam melakukan pengamanan.
"Beberapa korban kecelakaan laut juga ada yang berenang saat petugas minim dan di lokasi terlarang. Ini juga menjadi penyebab terjadinya kasus tenggelam wisatawan," tambahnya.
Yanyan mengatakan di akhir pekan ini pun pihaknya masih siaga penuh karena merupakan akhir dari libur lebaran khususnya bagi pelajar. Sehingga jumlah wisatawan yang datang cukup tinggi.
Antisipasi terjadinya kembali kecelakaana laut, pihaknya meningkatkan pengawasan dan imbauan serta melarang wisatawan agar tidak beraktivitas di lokasi rawan kecelakaan dan dilarang berenang.
Baca juga: Dua wisatawan terseret gelombang pantai Teluk Penyu
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Ada 43 wisatawan yang tenggelam di Sukabumi selama libur Lebaran 2018"
Posting Komentar