Total 10 pesenam yang bertanding pada babak kualifikasi tersebut.
Yudha berada pada posisi kesembilan dengan skor total 61,700 dari dua kali percobaan. Sedangkan Shindu menempati urutan ke-10 dengan skor 48,430.
Sementara delapan pesenam lainnya masuk babak final yang juga akan dipertandingkan pada Kamis sore di tempat sama.
Delapan pesenam yang lolos final setelah melewati babak kualifiasi antara lain Dong Dong asal China dengan skor 109,345, Lei Gao asal China 109,140, Ryosuke Sakai asal Jepang 107,315, Yasuhiro Ueyama asal Jepang 107,310, Pirmammad Aliyev asal Kazakhstan 103,470, Yun Song Kim asal Korea Utara 100,565, Samirbek Usmanov asal Uzbekistan 97,605, dan Amiran Babayan dari Uzbekistan 86,170.
Usai pertandingan, Yudha menyatakan sempat rileks saat turun pada percobaan pertama, namun setelah itu ia mengaku grogi saat turun pada percobaan yang kedua pada kualifikasi tersebut.
"Untuk pertama ya rileks saja karena (gerakan) basic, cuma yang keduanya enggak tahu kenapa ya tiba-tiba kayak nervous gitu, cuma pengalaman saja sih," ucap pesenam kelahiran 23 Maret 1990 itu.
Ia pun menyatakan tidak kecewa karena gagal masuk final, karena dirinya melihat banyak ilmu yang didapatkannya dari Asian Games 2018 tersebut.
"Saya pribadi enggak lihat dari event, Banyak yang saya dapat dari ini proses latihannya, ilmu yang saya dapat, orang-orang yang saya kenal, teman-teman baru itu justru yang berharga banget buat saya," ucap Yudha.
Hal yang sama juga diungkapkan Sindhu bahwa penampilannya di Asian Games 2018 ini menjadi pengalaman yang berharga.
"Ini kan pengalaman pertama buat trampoline gymnastics Indonesia dan best moment dan big moment banget karena sudah langsung turun di Asian Games 2018 dan semua saingannya dari juara Olimpiade jadi pengalaman besar banget dan berharap kami lebih banyak buat meningkat lagi," ucap pesenam 22 tahun itu.
Pada Asian Games 2018, Indonesia telah menyumbangkan dua medali dari senam artistik melalui pesenam putri Rifda Irfanaluthfi dan pesenam putra Agus Prayoko.
Rifda meraih perak setelah berhasil menduduki peringkat kedua pada babak final pada kategori lantai (floor exercise) putri. Sedangkan Agus berhasil menempati peringkat ketiga pada final kategori meja lompat (vault) pria.
Untuk diketahui, sebelumnya sepanjang keikutsertaan pada ajang Asian Games, Indonesia belum sekalipun meraih medali pada cabang senam.
Sementara pada senam ritmik, Indonesia melalui dua pesenam putrinya Nabila Evandestiera dan Wahyu Putri gagal menyumbangkan medali.
Pada babak final, Nabila dan Putri hanya menempati posisi masing-masing 15 dan 16 dari total 23 pesenam yang bertanding.
Baca juga: Dua pesenam Indonesia tanding di kualifikasi senam trampolin
Baca juga: Indonesia perlu pelatih asing di senam ritmik
Baca juga: Manajer tim bersyukur Indonesia raih dua medali
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Dua pesenam Indonesia gagal masuk final trampolin"
Posting Komentar