Di balik kemenangan Jepang, yang hanya menyisakan delapan pemain di roster mereka, ada sosok seorang suporter yang jauh-jauh datang dari Negeri Sakura dan terus bersuara lantang sepanjang pertandingan dari salah satu sisi tribun Istora Senayan, Jakarta, Kamis.
"Let's Go Nippon!! Let's Go Nippon!!" demikian seru Eiji Tomita sendirian tiap kali bola dimainkan ditemani gema senar drum yang ia pukul sendirian.
Sesekali, Eiji mengganti sorakannya menjadi "Defense!" atau "Offense!" tergantung situasi yang tengah dihadapi Leo Vendrame dkk. Suara Eiji memang tenggelam ketika pendukung tuan rumah berteriak "Indonesia! Indonesia!!" namun hal itu hanya terjadi sesekali, tidak seperti Eiji yang tanpa henti bersorak untuk Jepang.
Ditemui di lapangan selepas pertandingan, Eiji mengaku ia cukup sedih dengan kasus indisipliner yang menjerat empat pemain Jepang hingga mereka dipulangkan, yakni Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato dan Yuya Nagayoshi.
"Dua dari mereka saya cukup kenal dan kerap mengobrol," kata Eiji tanpa mau menjelaskan lebih lanjut siapa dua pemain yang dimaksud.
Situasi Jepang yang hanya menyisakan delapan pemain di roster-nya itu pula yang mendorong Eiji untuk segera bertolak dari Chiba untuk terbang ke Jepang demi mendukung langsung pasukan Akatsuki Five (secara harafiah akatsuki berarti fajar dan lima merujuk pada jumlah pemain dalam satu waktu di pertandingan basket) itu.
Baca juga: Delapan pemain Jepang kalahkan Indonesia, raih peringkat ketujuh basket putra
Tentu saja pendukung Jepang di Istora Senayan kala mereka menghadapi Indonesia bukan cuma Eiji, namun yang lain hanya membawa bendera ataupun umbul-umbul berbau Negeri Matahari Terbit itu sembari sesekali mengikuti tempo Eiji meneriakkan yel-yel dukungan.
Tapi, kehadiran Eiji praktis memompa semangat para pemain Jepang yang di laga tersebut melesakkan 16 kali tembakan tripoin demi mempecundangi tuan rumah. Delapan di antaranya dilesakkan oleh Naoto Tsuji pemain yang diakui Eiji paling kerap berinteraksi dengannya, ditambah lagi sang pemain membela klub kesayangannya, Kawasaki Brave Thunders, meski ia tinggal di Chiba.
24 negara
Kaos hitam bertuliskan "JAPAN", syal merah tim bola basket Jepang, topi merah bertuliskan Akatsuki Five yang ia pakai terbalik serta sebuah senar drum yang dilapisi sticker Nippon dan Akatsuki Five adalah atribut khas Eiji yang mendampinginya mendukung para pebasket negaranya itu.
Pria berusia 30-an itu bermata pencaharian sebagai dokter hewan di negaranya, namun ia lebih senang menyebut itu sebagai hobi, sedangkan profesi utamanya adalah pendukung timnas basket Jepang, baik putra maupun putri, lantaran ia lebih banyak berkelana mendukung tim putra.
Eiji mengaku ia baru pertama kali ke Indonesia, negara ke-24 yang dikunjunginya untuk mendukung langsung timnas basket Jepang.
Meski tak hafal negara mana saja, ia mengaku sebagian besar adalah negara-negara di kawasan Asia, namun ia ingat pernah menyambangi Serbia untuk mendukung Jepang tampil di pertandingan kualifiasi olimpiade beberapa waktu lalu.
"Saya menghabiskan liburan musim panas pekerjaan saya di sini, Minggu (2/9) akan kembali ke Jepang. Tapi dua pekan lagi saya akan pergi ke Kazakhstan untuk mendukung Jepang di pertandingan kualifikasi piala dunia," kata Eiji.
Baca juga: Indonesia peringkat ketujuh basket putri setelah taklukkan Mongolia
Eiji merujuk pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 zona Asia Grup F antara Kazakhstan kontra Jepang di Baluan Sholak Sports Palace, Almaty, Kazakhstan, yang dijadwalkan berlangsung pada 13 September 2018.
Sebelum itu, suara lantang Eiji dipastikan akan kembali terdengar di Istora Senayan ketika tim putri Jepang menghadapi Chinese Taipei untuk memperebutkan medali perunggu Asian Games 2018 pada Sabtu (1/9).
Baca juga: Jadwal basket hari ini, putra-putri Indonesia tentukan peringkat akhir
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Suporter bersuara lantang di balik kemenangan basket putra Jepang"
Posting Komentar