"Ini adalah latihan pertama kami untuk memperbaiki teknik-teknik dasar. Dia sudah punya insting sebagai pemain dan sudah banyak mengikuti turnamen sehingga perlu perbaikan pada hal-hal fundamental," kata pelatih pribadi Rungkat, Robert Davis, di Jakarta, Kamis.
Christo, sapaan pemain berusia 28 tahun itu, akan berlatih perbaikan teknik-teknik dasar selama delapan hari di Indonesia sebelum mengikuti sejumlah turnamen di Eropa pada pekan kedua Juni.
"Dia akan bermain di Eropa dan Amerika Serikat selama tiga pekan sebelum mengikuti Wimbledon. Bisa jadi, itu menjadi salah satu persiapannya jelang Asian Games," kata Davis.
Davis yang telah 11 tahun melatih Rungkat, menyebut anak asuhnya itu selalu punya peluang untuk memenangkan pertandingan baik dengan pemain-pemain Amerika Serikat, Eropa, ataupun pemain Asia.
"Itu tergantung pada Pelti dan pelatih kepala timnas Indonesia. Saya hanya pelatih pribadi. Mereka tentu sudah punya skenario untuk Asian Games dan akan berdiskusi dengan Christo," kata dia, tentang latihan jelang Asian Games.
Davis mengatakan, "Bandit" (julukan anak asuhnya itu), sudah meraih peringkat 200 besar dunia sehingga lebih berpeluang mengikuti turnamen-turnamen besar dalam tenis seperti ATP ataupun Grand Slam.
"Dia telah menemukan identitasnya sebagai pemain ganda dan itu akan segera diwujudkannya. Saya sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana dia mengakhiri 2018 pada peringkat 50 besar dunia," ujar Davis.
Namun, Rungkat harus berganti pasangan jelang Wimbledon setelah sempat berpasangan dengan atlet India, Jeevan Nedunchezhiyan, atlet Filipina, Ruben Gonzales, dan atlet Taiwan, Hsieh Cheng-peng.
"Dia harus berganti pasangan untuk menyesuaikan dengna sistem pendaftaran. Dia tidak punya pasangan yang sama pada setiap turnamen," kata Davis tentang persiapan Rungkat menuju Wimbledon 2018.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Christo Rungkat bidik Wimbledon 2018 jelang Asian Games"
Posting Komentar