"Melihat perkembangan teknologi `blockchain` yang berkembang pesat di dunia dan saat ini sudah semakin mendekati Asia Tenggara, maka Indonesia sudah membuka diri," katanya di Beijing, Rabu.
Blockchain merupakan sistem pencatatan atau pembukan data digital yang tersebar luas di jaringan internet. Masing-masing pengguna memiliki akses data yang sama yang telah disepakati bersama dan tidak ada sentralisasi data.
Baru-baru ini Dubes Djauhari menghadiri peresmian Blockchain Center di Shanghai.
Dalam kesempatan itu, dia bertemu dengan pendidir sekaligus CEO Blockchain Center Shanghai Sam Lee.
"Blockchain merupakan teknologi masa depan industri bisnis di dunia, termasuk di Indonesia," kata Dubes.
Sampai saat ini Blockchain Global telah memiliki delapan kantor cabang di seluruh dunia, termasuk China.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Indonesia buka diri terhadap Blockchain"
Posting Komentar