"Kasus intoleransi yang kasuistik dan terisolasi itu tidak bisa mencerminkan kondisi Indonesia secara keseluruhan. Hal-hal optimistik soal Indonesia seperti ini harus kita ungkap," kata Azyumardi dalam diskusi yang diadakan Kementerian Agama di Jakarta, Kamis.
Azyumardi mengatakan sebagian negara di Eropa terbentuk karena ada kejadian intoleransi baik secara etnis maupun agama. Indonesia yang sangat luas, tidak pernah sampai terjadi perang agama yang lama dan luas yang dapat menyebabkan disintegrasi.
Menurut Azyumardi, surga yang digambarkan oleh kitab suci Islam Al Quran itu sangat cocok dengan kondisi alam Indonesia. Karena itu, bila ada yang ingin membawa kekerasan dengan dalih agama, Azyumardi nilai sebagai orang "keblinger".
"Masa ingin membawa kekerasan di Indonesia yang sesuai dengan gambaran surga ini?" tuturnya.
Azyumardi menjadi salah satu penanggap dalam Diskusi Kerukunan Beragama dan Rilis Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama 2017 yang diadakan Badan Penelitian, Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan Kementeria Agama.
Menunjukkan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia pada 2017 berada di angka 72,27 yang termasuk dalam kategori baik. Indeks tersebut diperoleh dari hasil pengukuran tiga indikator, yaitu toleransi (70,91), kesetaraan (72,38) dan kerja sama (73,51).
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Azyumardi: Kerukunan beragama Indonesia terbaik di dunia"
Posting Komentar