"Kita sebagai elemen bangsa tidak dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi sejak dini setiap terjadinya instabilitas keamanan bangsa," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, dalam acara Silaturahmi Kebangsaan bersama Pengurus Al-Jami`yatul Wasliyah Sumut, di Medan, Sabtu.
Untuk itu, menurut dia, perlu upaya bersama agar kebebasan tidak membawa dampak pada menurunnya nilai-nilai budaya bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kita mengajak masyarakat untuk mengantisipasi terhadap isu-isu ujaran kebencian, SARA dan berita hoax yang dapat merusak keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Irjen Pol Paulus.
Ia mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga stabilitas kamtibmas bersama dengan Polri, serta menolak segala bentuk isu-isu ujaran kebencian, SARA dan berita hoax.
"Diharapkan para tokoh agama dan masyarakat untuk menciptakan suasana sejuk guna kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata jenderal bintang dua itu.
Sementara itu, Ketua Umum PB Al-Wasliyah H Yusnar Yusuf Rangkuti, mengatakan, ada tiga pilar yang dipegang teguh Al-Wasliyah, yaitu pendidikan, dakwah, dan sosial.
Sejak terbentuknya wilayah Sumut, menurut dia, tidak pernah terjadi pertentangan atau konflik yang berhadapan antara agama Islam mau pun dengan agama lain, meskipun mayoritas masyarakat beragama Islam.
"Di Sumut, kamtibmas sangat terjaga dalam bentuk perbedaan agama dan toleransi," ujar Yusnar.
Ia mengatakan, Al- Wasliyah adalah organisasi antarmasyarakat Islam, namun tetap mendukung segala kebijakan pemerintah.
"Mudah-mudahan sinergitas akan tetap terbangun mulai dari daerah hingga nasional," katanya.
Acara tersebut juga dihadiri Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Ketua PW Al-wasliyah Sumut H Saiful Akhyar Lubis, Wakil Ketua MUI Sumut Prof Arso.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 Response to "Kapolda: Indonesia bangsa pluralis"
Posting Komentar